Hai rekan dan kawan pembaca setia blog Captain Andrew! Pengelola akun blog ini yang jelas bukanlah saudara kandung ataupun saudara tiri dari karakter pahlawan Marvel, Captain America. Ya! Ya! Ya! Tulisan kali ini masih berkaitan dengan kuliah Pengelolaan Wilayah Pesisir. Bersama dosen pengampu mata kuliah yang sangat inspiratif, bapak I Made Andi Arsana.
Apa sih yang bakal diulas kali ini Captain? Ya! Tidak lain tidak salah yakni mengenai analisis terhadap wilayah pesisir untuk perencanaannya. Seberapa pentingkah kita mengetahui data dan analisa terhadap wilayah pesisir? Perencanaan yang baik untuk wilayah pesisir itu seperti apa menurut data dan analisanya? Cekidot guys!
Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai sumber daya pesisir dan laut serta keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia. Akan tetapi, pemanfaatan kekayaan sumber daya kelautan untuk pertumbuhan ekonomi berpotensi mengganggu kelestarian laut. Eksploitasi yang berlebihan telah mengakibatkan degradasi sumber daya kelautan yang mengkhawatirkan, termasuk kerusakan hutan bakau dan terumbu karang, berkurangnya sedian ikan, dan kepunahan berbagai keanekaragaman hayati laut.
Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai sumber daya pesisir dan laut serta keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia. Akan tetapi, pemanfaatan kekayaan sumber daya kelautan untuk pertumbuhan ekonomi berpotensi mengganggu kelestarian laut. Eksploitasi yang berlebihan telah mengakibatkan degradasi sumber daya kelautan yang mengkhawatirkan, termasuk kerusakan hutan bakau dan terumbu karang, berkurangnya sedian ikan, dan kepunahan berbagai keanekaragaman hayati laut.
Manajemen Pemberdayaan Wilayah Pesisir merupakan solusi untuk pengelolaan wilayah pesisir terpadu yang menerapkan kegiatan-kegiatan kongkrit berbasis masyarakat di daerah untuk meningkatkan pengelolaan berkelanjutan sumber daya laut dan pesisir.
Perencanaan wilayah pesisir sangat membutuhkan perencanaan dan koordinasi yang baik jadi pada akhirnya bukan hanya menghasilkan draft rencana tetapi juga hasil maksimal yang bisa dilihat perubahan dari wilayah pesisir itu sendiri.Seiring dengan pembangunan pesisir terkadang parameter yang digunakan tidak cocok untuk dijadikan rencana pembangunan namun tetap saja digunakan alhasil bisa dipastikan pembangunan di wilayah pesisir tidak cocok secara deskripsi geografis wilayah pesisir tersebut,karena masing-masing pesisir memiliki karakteristik masing-masing.
Perencanaan wilayah pesisir sangat membutuhkan perencanaan dan koordinasi yang baik jadi pada akhirnya bukan hanya menghasilkan draft rencana tetapi juga hasil maksimal yang bisa dilihat perubahan dari wilayah pesisir itu sendiri.Seiring dengan pembangunan pesisir terkadang parameter yang digunakan tidak cocok untuk dijadikan rencana pembangunan namun tetap saja digunakan alhasil bisa dipastikan pembangunan di wilayah pesisir tidak cocok secara deskripsi geografis wilayah pesisir tersebut,karena masing-masing pesisir memiliki karakteristik masing-masing.
Integrasi instansi pemerintah juga diharapkan punya koordinasi yang baik dalam pengembangan data spasial,terkadang format yang berbeda bisa menimbulkan masalah tersendiri jika akan digunakan menjadi suatu hal penelitian dan pengembangan misal Data Tanah, Penggunaan Lahan (BPN); Data Statistik Kependudukan (BPS), Data Peta (BIG), Data Kelautan (Badan Kelautan Nasional);Data iklim (BMKG) seharusnya instansi yang terkait dengan pengembangan wilayah pesisir bisa bertukar data atau dengan kata lain bisa teroganisir baik dalam satu pusat data dan format yang baik ,ketika diolah data tersebut dapat memberikan kualitas data yang akurat dan sumber data yang bagus untuk kajian penelitian wilayah pesisir. Kurangnya Peran serta masyarakat dalam pengembangan wilayah pesisir ini menjadi garis besar yang penting,tanpa dukungan masyrakat rencana akan menjadi sebuah rencana yang tidak berkelanjutan,otomatis pembangunan bisa macet begitu saja di tengah jalan.
Perkembangan Sistem Informasi Geografi di Indonesia mengalami kemajuan secara perlahan dan pasti, instansi pemerintah mulai banyak menggunakan aplikasi sistem informasi geografi.Sistem informasi geografi untuk wilayah pesisir ini lebih efektif dengan analisis pemodelan spasial dalam hal ini ruang lingkupnya agar wilayah pesisir lebih jelas dalam perencanaan pembangunannya dan yang paling terpenting sesuai dengan karakteristik wilayah pesisir masing-masing.Misalnya dengan menganalisa perencanaan tambak di Kabupaten Pekalongan dibutuhkan langkah awal yaitu pengumpulan data peta (BIG),data kemiringan lereng,peta tanah,peta penggunaan lahan,peta perkembangan pesisir(Departemen Kehutanan&Bappeda),data statistik ekonomi sosial(BPS).Data-data tersebut dijadikan parameter untuk analisis kesesuaian lahan.Pemodelan spasial misal untuk analisis tambak posisi tambak biasa berada di kawasan mangrove dengan demikian parameter yang bisa digunakan lereng datar 0-3% merupakan lahan yang sesuai (S1) yang tidak sesuai yang <15% :curam(N1).Tambak pada lokasi mangrove perlu memperhatikan tanah serta parameter lain yaitu jarak terhadap sungai&laut, dan segi penggunaan lahannya.Tingkat kesesuaian bisa dengan parameter kesesuain lahan S1(Sesuai),S2(Cukup Sesuai),S3(Sesuai Marginal),N(Tidak sesuai).Parameter ini perlu analisis yang dikaitkan dengan peruntukan tambak.Selain itu fenomena kerusakan lingkungan mangrove perlu diperhatikan baik dari timbunan sampah sampai penebangan kawasan mangrove tanpa ada pembibitan lagi,alhasil banyak mangrove rusak padahal secara ekologis mampu menyediakan nutrien dan penyeimbang wilayah pesisir.
Pemodelan spasial yang lain sebagai langkah efektif untuk pengembangan wilayah pesisir yang baru baru ini berkembang adalah “ekowisata” bagaiman wilayah pesisir dijadikan sarana wisata untuk menyumbang pendapatan daerah setempat.Seperti untuk sarana olahraga laut jetsky,diving,snorkling bisa dengan wisata /outbound di kawasan mangrove.Pemodeln spasial pada ekowisata ini bisa dikembangkan untuk mempromosikan lewat sistem informasi geografis membuat peta wisata yang dibuat sesuai parameter kesesuian lahan (penggunaan lahan,rencana tata ruang wisata,vegetasi,jenis tanah) apabila parameter tersebut memenuhi skor untuk wisata maka patut untuk dikembangkan.Banyak sekali potensi wilayah pesisir yang lain seperti pengembangan untuk pembuatan mutiara,pengembangan minyak dan gas bumi,jasa transportasi laut.Analisis pemodelan spasial untuk lebih memberi wadah agar lahan terkelola dengan baik apabila tidak ada keselarasan dengan lingkungan dapat memberikan efek yang negatif.Selain itu perlu diperhatikan jangan menganggap wilayah pesisir hanya cocok untuk pembuangan limbah dan TPA saja tapi potensi pesisir sangat besar dengan kata lain pesisir adalah mutiara yang tak telihat.Apabila wilayah pesisir dikembangkan akan menjadi pemandangan baru secara spasial karena wilayah ini mempunyai potensi untuk itu semua.
Gagasan yang bisa dikembangkan adalah peneliti
ikut serta untuk mensosialisasikan penelitian di wilayah pesisir agar
masyarakat mempunyai kesadaran tentang segi pendidikan &teknologi yang
berkembang sehingga kualitas SDM yang baik akan berpengaruh juga untuk
perekonomian dan pengelolaan wilayah pesisir mereka.Setelah kualitas masyrakat
dibenahi dari segi instansi mulai mengembangkan analisis pemodelan spasial ini
agar data jauh lebih baik kualitas dan keakuratannya.Selain itu wilayah pesisir
bisa berkembang dengan metode yang benar sesuai dengan keadaan geografisnya
bukan asal-asalan.Kalau wilayah pesisir bisa berkembang pandangan remeh
mengenai pesisir sekarang ini bisa ditepis dengan pendapatan perekonomian yang
naik dengan kualitas ekologi yang mumpuni (pengembalian lingkungan yang rusak).Wilayah
pesisir yang identik dengan perbatasan kalau berkembang juga bisa meningkatkan
keamanan bagi pulau-pulau terkecil,kalau kebutuhan mereka tercukupi maka tidak
akan berpaling ke negara lain yang sudah maju.
Sumber :
http://www.sucofindo.co.id/konsultasi%20perencanaan/242/konsultasi-pengelolaan-pengembangan-wilayah-pesisir-dan-laut.html
http://www.slideshare.net/mocy3/analisis-pemodelan-spasial-pengembangan-wilayah-pesisir?from_action=save
Sumber :
http://www.sucofindo.co.id/konsultasi%20perencanaan/242/konsultasi-pengelolaan-pengembangan-wilayah-pesisir-dan-laut.html
http://www.slideshare.net/mocy3/analisis-pemodelan-spasial-pengembangan-wilayah-pesisir?from_action=save